Mengalokasikan dana ke tempat lain.. Di era New Normal ini, kita dituntut untuk memenej keuangan dengan bijak.. Ambil contoh seorang karyawan, beberapa target konsumen ojol adalah karyawan.. Ga sedikit karyawan selama ini mengandalkan armada ojol untuk mengantarkan mereka ke tempat kerjanya dan juga ketika pulang nantinya. Kalau orangnya suka berhitung, berapa dana yang dikeluarkan tiap harinya dan perbulannya? Kemudian di kalkulasikan dengan pendapatannya.. Kalau ternyata cukup besar, ada kemungkinan mereka mengalihkan dananya untuk hal lain.. Kredit kendaraan misalnya.. Bisa jadi…
Bertambahnya saingan.. Profesi sebagai driver ojek online ini ada yang memang menjadikannya sebagai profesi utamanya, ada juga yang cuma sebagai sampingan saja. Biasanya yang menjadikannya sebagai sampingan adalah mereka yang sudah bekerja di suatu perusahaan aka kayawan, atau yang punya bisnis utama. Biasa mereka onbid (narik) sore hari atau malam hari.. Seperti kita tahu bahwa akibat pandemi korona ini banyak sekali perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), dan tak sedikit diantaranya adalah driver ojol sampingan tadi. Nah akhirnya mereka pun menjadikan ojek online ini sebagai mata pencahariannya, mungkin sementara saja sampai dapat pekerjaan baru, dan onbid dari pagi hari.. Jadi, sudahlah orderan sedikit, saingan malah bertambah.. Hihihi

Belum dimulainya proses belajar mengajar disekolahan.. Target lainnya adalah anak-anak sekolah.. Selain para karyawan, setiap pagi hari tidak sedikit anak sekolah berangkat menggunakan jasa ojol, begitupula ketika waktunya pulang sekolah, apabila tidak di jemput oleh orangtuanya mereka juga sering pulang bersama ojek online yang mereka pesan sendiri maupun dipesankan oleh orangtuanya. Nah permasalahannya adalah saat ini seluruh sekolah belum diperbolehkan untuk membuka kembali proses belajar mengajar secara tatap muka lagi. Hal ini otomatis orderan pun berkurang dan kembali mempengaruhi pendapatan para ojol.. Hiks..